Pada bulan ramadhan 1995, atas kesepakatan bersama masyarakat, maka didrikan secara resmi PA AR-rodiyah di bawah naungan yayasan al-huda. Pendirian resmi ini ditandai dengan gedung pertama seluas 7X8 meter, yang belakangan digunakan asrama perempuan. Pembangunan pertama merupakan swadaya murni masyarakat muslim sekitar masyarakat semarang. Pada perjalananya, berdasarkan catatan notariat pada tahun 1996, Yayasan al-huda berfungsi sebagai lembaga yang menangani program panti asuhan lembaga pedidikan dan majelis Ta’lim.
Lambat namun pasti, realisasi perencanaan pembangunan pondok panti terus diupayakan dengan cara menampung zakat mal, zakat fitrah, sumbangan maupun sedekah dari masyarakat Kota Semarang. Baru pada tahun 1997, pembangunan pondok panti berikut kantor dan dapur dimulai. Pembangunan yang pendanaanya dari masyarakat muslim di Kota Semarang dan sekitarnya ini dibangun atas dukungan tenaga (buruh dan tukang ) masyarakat sekitar panti. Walaupun yang dibangun hanya asrama putra, dapur dan perkantoran yang tidak begitu luas, akan tetapi pembangunan pondok baru dapat rampung seluruhnya pada tahun 1999.
Saat ini, walau tak begitu megah, setidaknya fasilitas panti berupa asrama putra-putri, ruang aula, kantor, dan ruang bermain sudah tersedia. Dengan fasilitas ini, panti dapat memberikan layanan kepada sebanyak 61 orang anak dan 70 orang non panti. Salah satu bentuk layanan yang sangat membekas di hati anak adalah operasi pembuatan lubang dubur dan vagina anak panti barnama Tri Wahyu Ningsih.